Ummat Islam Mengambil Tanggungjawab
Daniel Mohammad Rosyid @PTDI Jawa Timur
FGD Revitalisasi Da’wah Politik PTDI Jatim telah mengamanatkan tugas2 da’wah politik melalui teladan akhlaq mulia dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara. Ummat Islam memposisikan dirinya sebagai bagian penting yg aktif berkontribusi dalam bangsa yg bhinneka tunggal ika. Bukan sekedar menjadi penonton, apalagi playing victim. Berkontribusi dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik walau tidak melalui partai politik. Tugas dakwah politik ini mencakup upaya Kembali ke UUD45 sebagai bendera perang melawan penjajahan termasuk dalam bentuknya yanf terbaru.
Setelah rangkaian Pemilu yang melelahkan, brutal dan memecah belah serta memilukan, Ummat Islam bangsa Indonesia menilai bahwa UUD45, termasuk addendum yg mungkin ditambahkan sebagai upaya adaptasi terhadap lansekap strategis Abad21, merupakan necessary, but not sufficient conditions bagi perwujudan visi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Da’wah politik bertujuan untuk menyediakan syarat cukupnya sebagai berikut : 1) pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa agar cakap, berakhlaq, beradab, sehat dan produktif, 2) pasar yang terbuka dan adil bebas dari riba, 3) investasi yang memperkuat kapasitas proses nilai tambah berbasis potensi2 agro-maritim yang melimpah, 4) birokrasi yang kompeten, amanah dan bebas KKN, dan 5) pasokan energi yg memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkualitas sebesar 5-7% pertahun selama paling tidak 10 tahun ke depan, serta 6) pemerintahan maritim yg efektif untuk memeratakan pembangunan ke seluruh bentang kepulauan seluas Eropa dengan mega biodiversitas ini.
Pada saat kepemimpinan moral Barat dan AS merosot, ummat Islam bangsa Indonesia berupaya untuk memperluas pendidikan yang mengikis feodalisme, dan sekulerisme, memperkuat nilai2 keluarga, dan meningkatkan relevansi Islam sebagai sumber nilai2 kolektif yang rahmatan lil ‘aalamiin. Ummat Islam juga mengambil tanggungjawab sebagai pelopor agar bangsa Indonesia makin berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.
Ke enam syarat cukup itu akan memperkuat posisi Indonesia untuk mampu memimpin ASEAN sebagai besaran geopolitik dan geoekonomi regional yang kuat sehingga mempu mengimbangi raksasa ekonomi, teknologi, dan militer China bersama BRICS. Kepemimpinan Indonesia di ASEAN akan mencegah negara2 anggotanya menjadi hanya sebagai satelit China. Di titik ini, menjadi negara maritim menjadi strategi yg tidak terelakkan agar wilayah kepulauan ASEAN ini menjadi kawasan yg stabil secara politik, aman dari berbagai kegiatan melawan hukum di laut, selamat bagi aktifitas pelayaran, dan secara logistik efisien, sehingga secara pasar makin terkonsolidasi untuk memakmurkan anggota2nya.
Waru, Sidoarjo. 28 September 2024.