Denpasar (Kemenag) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali melalui Bidang Bimbingan Masyarakat Islam menggelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis, (19/9/2024). Bertempat di Aula Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bali, acara ini dihadiri oleh para pejabat dan pegawai muslim di lingkungan Kanwil Kemenag Bali, termasuk Kepala Bidang, Pembimbing Masyarakat (Pembimas), Kepala Kantor Kemenag dari seluruh Bali, serta para Kasubag TU.
Peringatan Maulid Nabi kali ini mengusung tema “Pesan Damai Rasulullah Menguatkan Karakter Nusantara Baru, Indonesia Maju”, sebuah tema yang dinilai sangat relevan dengan tantangan bangsa saat ini. Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Komang Sri Marheni, menekankan bahwa Peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekadar mengenang kelahiran Rasulullah SAW, tetapi juga sebagai momentum untuk merenungkan serta mengambil pelajaran dari kehidupan dan ajaran mulia beliau.
“Rasulullah SAW sepanjang hidupnya selalu menyerukan perdamaian, kasih sayang, keadilan, dan toleransi,” ujar Komang Sri Marheni. Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang majemuk membutuhkan karakter moderasi yang dicontohkan oleh Rasulullah, yang mampu mempersatukan umat dalam keberagaman.
“Pesan damai Rasulullah bisa menjadi pijakan untuk menguatkan karakter bangsa, menjaga kebhinekaan, serta mengokohkan rasa kebersamaan sebagai modal menuju Indonesia yang maju,” lanjutnya.
Acara ini juga diisi dengan tausiyah oleh Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Prof. Dr. H. Hepni, S.Ag, M.M. Dalam ceramahnya, Prof. Hepni menekankan pentingnya meneladani Rasulullah sebagai sosok yang membawa pesan damai dan kasih sayang bagi seluruh umat manusia, bukan hanya umat Islam.
“Ajaran Nabi Muhammad SAW adalah ajaran keseimbangan, moderasi, dan kemaslahatan. Sebagai umatnya, kita harus mampu mempraktikkan ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Prof. Hepni. Ia juga menambahkan bahwa ajaran keseimbangan ini menjadi inti dari moderasi beragama, yang mampu menciptakan harmoni di tengah keragaman agama, suku, dan budaya di Indonesia.
Peringatan Maulid Nabi ini berlangsung dengan khidmat dan ditutup dengan doa bersama, yang diharapkan dapat memperkuat komitmen umat Islam di Bali untuk meneladani sifat-sifat Rasulullah dalam mempererat persaudaraan, menjaga kedamaian, dan membangun karakter Nusantara yang kokoh menuju Indonesia yang lebih maju.
Acara ini menjadi momen untuk menguatkan komitmen bersama dalam meneladani sifat-sifat Rasulullah, memperkuat persatuan di tengah keberagaman, dan membangun Nusantara baru yang berdaya saing serta tetap menjunjung nilai-nilai luhur bangsa.